kembali ke layar

Bukan Sebuah Puisi

3:53 PM Cacatan Catat 0 Comments

Jatuh dan Patah, dua kata yang erat hubungannya. Layaknya sebuah barang yang terjatuh hingga kemudian terpatahkan antara sisinya. Lalu, apakah Jatuh Hati dan Patah Hati punya hubungan yang serupa?

Jatuh Hati adalah hal yang indah, setidaknya pada mulanya. Begitu yang bisa kutafsirkan. Rasanya menyenangkan, menegangkan, mencemaskan, hingga menakutkan.

Beberapa orang takut untuk kembali jatuh hati, bukan karena dia yang sudah tak punya rasa. Melainkan hanya takut untuk kembali mati rasa.

Bagaimana dengan Patah Hati? Bisakah ia berdiri tegak sendiri tanpa hadirnya Jatuh Hati? Rasanya mustahil, ia tak semandiri itu.

Jangan tanyakan rasanya, sulit untuk diceritakan namun terkesan mudah untuk diingat. Kerap berputar - putar di pikiran hingga terbelit kusut tak karuan, berantakan, dan tak dapat didefinisikan.

Lalu, apa hubungan keduanya? Rasanya butuh dilakukan hipotesis untuk membuktikannya, agar semua orang tau bahwa selalu ada rasa yang tertinggal di tiap hati yang sempat menetap.

Tanpa Nama, Tanpa Rasa.
2020.

0 celotehan: