kembali ke layar

PDRT

12:59 AM Cacatan Catat 0 Comments

Selamat Malam, pak RT!



   Manusia adalah makhluk sosial, yang pada dasarnya membutuhkan orang lain untuk menjalani hidup. Itu alasannya pula kenapa kita hidup berpasang-pasangan.

   Sekedar suka? Gak cukup. Manusia emang ga pernah puas. Setelah suka, pasti punya hasrat untuk memiliki. Diawali dari perkenalan, yang biasa disebut orang PDKT. 

   PDKT, ntah siapa yang mempopulerkan singkatan ini. Siapapun itu, yang jelas terimakasih membuat memori otak gue ga terlalu terkuras banyak energi untuk menghapalnya.

   Selama PDKT, terkadang seseorang yang awalnya tidak suka suatu hal bisa jadi mendadak suka, cuma gara - gara gebetannya juga suka. 

   Kayak waktu gue PDKT dulu, gebetan gue suka warna ungu. Gue mendadak suka ungu. Gebetan gue suka boneka teddy. Gue mendadak suka boneka teddy. Gebetan gue suka cowo. Gue mendadak suka... #ahsudahlah

   PDKT yang baik adalah PDKT yang tepat sasaran. Ga terlalu cepat dan ga terlalu lama. 

Kalau terlalu cepat, efeknya gini:

A:  "Kita kan udah saling kenal. Jadian yuk?"
B:  "Terlalu cepat. Kamu bahkan belum kenal siapa aku. Siapa bapak aku. Gimana silsilah keluarga aku. Aku anak haram atau enggak."


Kalau terlalu lama, efeknya gini:

A:  "Kita kan udah lama kenal, jadian yuk?"
B:  "Maaf, aku udah terlalu nyaman di zona ini. Kita temenan aja ya?"

   Menurut gue, kata "PDKT" harusnya diubah jadi "PDRT". Iya, penderitaan. PDKT cuma awalnya doang, ketika semua manis. Tapi ketika kita ngarep lebih tapi ga sesuai harapan, itu PDRT. PDKT adalah awal dari penderitaan. 

   Bahkan setelah jadian. Semuanya ga seperti yang lo bayangin. Semua rasa manis perlahan hilang. Semua senyum hangat perlangan dingin. Semua isi dompet perlahan menipis.



Tak kenal maka tak sayang.

Yuk, kenalan?

0 celotehan: