kembali ke layar

Resolusi Tanpa Solusi

11:55 PM Cacatan Catat 0 Comments

SELAMAT MALAM,

LAMA TAK BERSUA!



      Dua bulan sudah kita tak saling menyapa, tak saling menegur, tak saling bicara. Banyak perubahan kini, yang dulunya diributkan dengan UAS, kini diributkan dengan kemacetan tahun baru. Yang dulunya berduaan, sekarang sendirian. Oke, yang terakhir itu gue banget.

                Putus, itu hal baru dalam kehidupan gue. Jujur, ini pertama kali gue ngerasainnya. Antara senang atau sedih, ketika gue bisa cetak sejarah, punya mantan sekarang.

       Ketika pacar lo minta putus, lo harus bisa ngerespon dengan kata - kata bijak diiringi nada tanpa keraguan.

Dia: "Kita kayaknya udah ga sama"
Gue: "Rambut papa aku aja yang dulunya belah tengah, sekarang udah botak. Ya manusia mana bisa terus sama."
Dia: "Aku mau kita putus!"
Gue: "Aku siapa?!! Aku dimana?!! Kamu siapa?!!"
 

                   Setidaknya, gue seneng. Kita itu putusnya baik - baik. Gue kondisinya lagi baik, dia juga.

Gue: "Kamu apa kabar?"
Dia: "Baik. Kamu?"
Gue: "Baik juga. Putus yuk"

Bukan, bukan putus yang semacam itu. -_________-

         
              Sejujurnya, istilah "Putus baik - baik" itu gak masuk akal. Kalau emang baik - baik aja, kenapa harus putus?

       Bukan cinta namanya kalau semuanya terselesaikan dengan logika. Cinta tak ada logika. Tapi tak ada cinta, lo gila!

      Ketika yang lain sibuk membuat resolusi "Semoga dapat pacar", gue malah ngebuat resolusi "Semoga bisa move on".

     Move on, keliatannya simpel. Tapi sejujurnya, itu hal yang sulit. Kalau ketemu mantan itu udah kayak ngeliat petugas SPBU, "mulai dari nol ya mas". Iya, move on nya!

      Tiap kali gue coba move on, hampir 80% proses berlangsung sukses. Tapi, ketika dia menyapa, "hai". Semua berubah menjadi 0%.

       Sekarang, gue percaya peribahasa yang mengatakan, "Karna 'hai' setitik. Rusak move on sebelanga".

       Indonesia aja bisa move on dari mantan presidennya. Gue sebagai warga Indonesia gak boleh ketinggalan jejak.

         Putus itu pilihan. Move on itu mutlak!




Melupakan kenangan memang mudah,

Menghapusnya yang sulit. 


0 celotehan: